Setelah membeli dari produsen lampu tahan ledakan LED, ada beberapa pertimbangan operasional untuk memastikan keamanan dan stabilitas selama penggunaan.
1. Suhu:
Perhatikan kenaikan suhu, karena kenaikan suhu lingkungan eksternal dapat menurunkan resistansi internal sumber cahaya LED. Jika ditenagai oleh sumber yang distabilkan tegangannya, hal ini dapat menyebabkan peningkatan arus kerja. Jika melebihi arus kerja terukur, hal ini dapat memengaruhi masa pakai lampu tahan ledakan LED, dan pada kasus yang parah, "membakar" sumber cahaya. Oleh karena itu, yang terbaik adalah menggunakan sumber arus konstan untuk memastikan bahwa arus kerja lampu tahan ledakan LED tidak terpengaruh oleh suhu eksternal.
2. Catu Daya DC:
Lampu tahan ledakan LED harus ditenagai oleh sumber arus searah. Tidak seperti lampu sorot dan senter tahan ledakan, beberapa produsen menggunakan metode "pengurangan resistansi-kapasitansi" untuk menyalakan produk LED guna mengurangi biaya, yang secara langsung dapat berdampak pada masa pakai produk LED. Menggunakan catu daya switching khusus (sebaiknya sumber arus konstan) tidak akan memengaruhi masa pakai produk, meskipun biayanya mungkin relatif lebih tinggi.
3. Penyegelan:
Jika lampu tahan ledakan LED digunakan di luar ruangan, lampu ini menghadapi tantangan dengan penyegelan kedap air dan tahan lembab. Penanganan yang buruk dapat secara langsung memengaruhi masa pakai produk. Beberapa produsen berkualitas tinggi menggunakan metode "pot" resin epoksi tradisional untuk menyegel produk LED. Meskipun efektif, metode ini bisa jadi tidak praktis untuk produk LED yang lebih besar, tidak cocok untuk beberapa aplikasi, dan dapat meningkatkan berat produk.
4. Tindakan Anti-Statis:
Selama proses pembuatan lampu tahan ledakan LED, metode pemrosesan yang sama dengan senter tahan ledakan harus digunakan untuk menerapkan tindakan anti-statis. Misalnya, meja kerja harus diarde, pekerja harus mengenakan pakaian, cincin, dan sarung tangan anti-statis, dan jika memungkinkan, pasang kipas ion anti-statis. Selain itu, menjaga kelembapan bengkel di sekitar 65% sangat penting untuk mencegah listrik statis, terutama karena LED hijau lebih rentan terhadap listrik statis, medan listrik, dan arus, yang merupakan besaran fisik yang dihasilkan oleh keberadaan atau pergerakan muatan listrik.